Mengapa sih harus ada stressing?
Mungkin pertanyaan tersebut seringkali tertanam di benak seseorang, ketika mengikuti sebuah pelatihan atau sebuah pengkaderan. Mungkin juga pernyataan tersebut seringkali muncul ketika si panitia dalam suatu kegiatan tersebut membentak pesertanya, padahal perlakuan seperti bentakan atau yang sering dikenal dengan istilah stressing ini hanyalah pura-pura belaka karena sekiranya hal tersebut sudah direncanakan oleh panitia
Beragam respon pun diberikan oleh para peserta ketika menerima stressing dari panitia tersebut. Bagi beberapa peserta yang sudah terbiasa berorganisasi, sering mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan pelatihan mental, ataupun bentuk kepribadian peserta yang sudah terbiasa menghadapi masalah dan mampu menyelesaikannya secara mandiri tentu bersikap biasa saja dan dengan mudahnya mengikuti arus suasana terhadap stressing yang diberikan oleh panitia. Akan tetapi untuk peserta yang tidak pernah berorganisasi, dalam menghadapi permasalahan lebih sering memilih jalan pintas yakni meninggalkan daripada harus menyelesaikan, atau pun kepribadian yang jarang mengalami tekanan, maka reaksi yang diberikan terkadang pengontrolan diri yang tidak menentu, contoh tersebut dapat dilihat dari peserta yang melawan namun ketika diajak berargumen maka kata yang dilontarkan tidak sesuai dengan yang ditanyakan, bahkan untuk seseorang yang sudah terbiasa dalam zona "aman" bisa jadi ketika mengalami Stressing gemetaran, melamun, sedih bahkan menangis.
Dalam suatu kegiatan atau pelatihan, kekompakan peserta dapat menjadi penilaian tersendiri bagi panitia untuk mengenal masing-masing individu. Sehingga dalam kegiatan tersebut tentu pengelompokan merupakan pilihan yang sering digunakan untuk mengetahui sikap dari semua peserta ketika ia berkelompok. Kekompakan dari masing-masing kelompok akan dapat dinilai ketika mereka diberi sebuah tugas. Penilaian selanjutnya, ketika mereka sedang melaksanakan tugas lalu diberikan tekanan, apakah mereka tetap mampu menyelesaikannya dalam kesatuan kelompok atau malah menyerahkan kepada individu yang dianggap unggul atau pembagian tugas antar kelompok yang tidak merata. Serta unsur penting agar kekompakan dapat terjalin ialah dengan membuat komunikasi yang baik agar tercapainya kerjasama yang baik.
Kegiatan stressing yang dilakukan memiliki manfaat yang luar biasa ketika dalam kegiatan organisasi. Kegiatan stressing pada kegiatan organisasi juga dapat dijabarkan yaitu sebagai pemberian tekanan kepada seseorang , yang kemudian bertujuan agar orang tersebut mampu membuat kapasitasnya meningkat. Ketika kapasitas orang tersebut meningkat maka orang tersebut mampu untuk menjadi seseorang yang tangguh. Tangguh disini bisa diterjemahkan sebagai suatu kepribadian yang mampu bekerja dibawah tekanan, mampu mengemban tugas yang berat, namun dapat mengupayakan agar dampak negatif yang mungkin akan timbul dari tugas yang diamanahkan lebih dapat diminimalisir serta bertanggung jawab.
Mungkin Sekian dulu artikel yang dapat dibuat. Jika ada kawan-kawan anggota HIMASITER yang berminat untuk menulis artikel untuk blog Himasiter-Untan.blogspot.co.id bisa menghubungi Fajri Ardiansyah selaku ketua bidang Medinfo Himasiter. Terima Kasih
Beragam respon pun diberikan oleh para peserta ketika menerima stressing dari panitia tersebut. Bagi beberapa peserta yang sudah terbiasa berorganisasi, sering mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan pelatihan mental, ataupun bentuk kepribadian peserta yang sudah terbiasa menghadapi masalah dan mampu menyelesaikannya secara mandiri tentu bersikap biasa saja dan dengan mudahnya mengikuti arus suasana terhadap stressing yang diberikan oleh panitia. Akan tetapi untuk peserta yang tidak pernah berorganisasi, dalam menghadapi permasalahan lebih sering memilih jalan pintas yakni meninggalkan daripada harus menyelesaikan, atau pun kepribadian yang jarang mengalami tekanan, maka reaksi yang diberikan terkadang pengontrolan diri yang tidak menentu, contoh tersebut dapat dilihat dari peserta yang melawan namun ketika diajak berargumen maka kata yang dilontarkan tidak sesuai dengan yang ditanyakan, bahkan untuk seseorang yang sudah terbiasa dalam zona "aman" bisa jadi ketika mengalami Stressing gemetaran, melamun, sedih bahkan menangis.
Dalam suatu kegiatan atau pelatihan, kekompakan peserta dapat menjadi penilaian tersendiri bagi panitia untuk mengenal masing-masing individu. Sehingga dalam kegiatan tersebut tentu pengelompokan merupakan pilihan yang sering digunakan untuk mengetahui sikap dari semua peserta ketika ia berkelompok. Kekompakan dari masing-masing kelompok akan dapat dinilai ketika mereka diberi sebuah tugas. Penilaian selanjutnya, ketika mereka sedang melaksanakan tugas lalu diberikan tekanan, apakah mereka tetap mampu menyelesaikannya dalam kesatuan kelompok atau malah menyerahkan kepada individu yang dianggap unggul atau pembagian tugas antar kelompok yang tidak merata. Serta unsur penting agar kekompakan dapat terjalin ialah dengan membuat komunikasi yang baik agar tercapainya kerjasama yang baik.
Kegiatan stressing yang dilakukan memiliki manfaat yang luar biasa ketika dalam kegiatan organisasi. Kegiatan stressing pada kegiatan organisasi juga dapat dijabarkan yaitu sebagai pemberian tekanan kepada seseorang , yang kemudian bertujuan agar orang tersebut mampu membuat kapasitasnya meningkat. Ketika kapasitas orang tersebut meningkat maka orang tersebut mampu untuk menjadi seseorang yang tangguh. Tangguh disini bisa diterjemahkan sebagai suatu kepribadian yang mampu bekerja dibawah tekanan, mampu mengemban tugas yang berat, namun dapat mengupayakan agar dampak negatif yang mungkin akan timbul dari tugas yang diamanahkan lebih dapat diminimalisir serta bertanggung jawab.
Mungkin Sekian dulu artikel yang dapat dibuat. Jika ada kawan-kawan anggota HIMASITER yang berminat untuk menulis artikel untuk blog Himasiter-Untan.blogspot.co.id bisa menghubungi Fajri Ardiansyah selaku ketua bidang Medinfo Himasiter. Terima Kasih
0 komentar:
Posting Komentar